Example floating
Example floating
Example 728x250
Sosial dan UmumSPKT

Tersentuh Cerita Teman Lama, Korban Tertipu Puluhan Juta

7
×

Tersentuh Cerita Teman Lama, Korban Tertipu Puluhan Juta

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Pertemuan kembali dengan teman lama selalu menyisakan rasa haru dan nostalgia. Kenangan masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah rutinitas seringkali membuka ruang kepercayaan dan kehangatan yang mendalam. Sayangnya, rasa ini juga yang kini menjadi sasaran para penipu yang lihai memanfaatkan hubungan emosional. Dengan menyamar sebagai teman sekolah atau rekan kerja terdahulu, mereka menjalankan skenario tipu daya yang membuat banyak orang terjebak — hingga kehilangan puluhan juta rupiah karena kepercayaan yang disalahgunakan.

Modus ini biasanya dimulai dengan pesan singkat dari akun media sosial atau nomor WhatsApp baru. Pelaku mengaku sebagai teman lama yang baru saja mengganti nomor atau membuat akun baru. Mereka akan menyebut nama lengkap, tempat sekolah, atau momen tertentu dari masa lalu untuk menumbuhkan keyakinan bahwa identitas mereka benar. Kadang, pelaku bahkan mengambil foto profil dan informasi dari akun teman korban yang sebenarnya, lalu menggunakannya sebagai penyamaran.

CALL CENTER
Example 300x600
Kapolres Pangandaran

Setelah komunikasi terjalin, pelaku mulai membangun keintiman. Mereka bertanya kabar, bernostalgia, dan menunjukkan ketertarikan terhadap kehidupan korban sekarang. Semuanya terlihat tulus. Tak jarang, pelaku mengaku baru pulang kampung, sedang mengalami masalah hidup, atau terjebak dalam kesulitan finansial mendadak. Inilah titik di mana mereka mulai menyisipkan permintaan: pinjaman uang, bantuan dana, atau bahkan permintaan top up e-wallet atau transfer ke rekening tertentu “untuk sementara”.

Cerita yang dibawa pun sangat menyentuh. Ada yang mengaku terkena musibah kebakaran, anaknya sakit keras, atau sedang dikejar utang mendadak karena orang tuanya meninggal dunia. Semua dikemas dengan kesan darurat, sehingga korban merasa sulit menolak. Terlebih jika pelaku menunjukkan “bukti” seperti foto rumah rusak, kuitansi rumah sakit, atau suara panik melalui panggilan.

Korban, yang merasa sedang menolong teman lama yang kesusahan, akhirnya luluh. Mereka mentransfer uang sedikit demi sedikit, tanpa berpikir panjang. Namun permintaan tidak berhenti. Pelaku akan kembali meminta tambahan dana, menyebut bahwa uang sebelumnya belum cukup atau terjadi kesalahan transaksi. Tanpa sadar, korban telah mengirimkan total dana hingga puluhan juta rupiah, hanya untuk menyadari kemudian bahwa yang mereka bantu bukanlah teman mereka sama sekali.

Yang membuat modus ini sangat kejam adalah karena ia menghancurkan dua hal sekaligus: kepercayaan dan kenangan. Korban merasa ditipu bukan oleh orang asing, tetapi oleh sosok yang selama ini mereka percayai sebagai bagian dari masa lalu yang indah. Rasa sakit hati yang ditimbulkan bukan sekadar karena uang hilang, tetapi karena mereka merasa dibohongi melalui celah yang sangat pribadi.

Untuk menghindari tipu daya seperti ini, setiap orang perlu menjaga batas logika dalam hubungan emosional digital, tak peduli seakrab apa pun hubungan masa lalu. Jika seseorang mengaku sebagai teman lama tetapi menggunakan akun baru, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengonfirmasi melalui kanal lain — cari akun lama, tanya langsung ke teman lain, atau minta panggilan video. Waspadai jika pembicaraan langsung mengarah pada permintaan uang atau menciptakan suasana mendesak secara emosional.

Perlu disadari bahwa penipu zaman sekarang tidak hanya mengandalkan teknologi, tetapi juga mempelajari psikologi manusia. Mereka tahu bahwa nostalgia bisa menjadi celah kepercayaan yang paling mudah ditembus. Oleh karena itu, penting untuk memperlakukan setiap komunikasi digital dengan sikap waspada, tidak peduli dari siapa pun datangnya.

Memaafkan masa lalu mungkin perlu, tetapi membiarkan masa lalu digunakan sebagai alat penipuan tentu tidak bisa dibenarkan. Maka, setiap kali kenangan muncul dalam bentuk pesan dari seseorang yang mengaku “teman lama”, pastikan Anda menyambutnya dengan hangat — tapi juga dengan hati-hati. Karena di balik sapaan penuh nostalgia, bisa saja tersembunyi jebakan yang akan menguras hati dan dompet tanpa ampun.

Example 468x60
Example 120x600
Example 468x60

Komentar