Tradisi buka bersama selama bulan Ramadan menjadi momentum penting untuk mempererat silaturahmi dan berbagi kebahagiaan. Namun, tidak sedikit pihak tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan momen ini dengan menyebarkan undangan buka bersama palsu sebagai kedok untuk menggalang sumbangan secara ilegal.
Penipu membuat undangan digital yang tampak resmi dan meyakinkan, lengkap dengan logo organisasi sosial atau komunitas tertentu. Undangan tersebut disebar luas melalui media sosial dan aplikasi pesan instan, mengajak masyarakat untuk hadir atau turut berpartisipasi dengan menyumbang dana. Mereka menggunakan bahasa yang hangat dan menyentuh, serta menekankan bahwa sumbangan sangat dibutuhkan untuk suksesnya acara atau untuk kepentingan sosial selama Ramadan.
Setelah mengundang perhatian, pelaku meminta transfer uang dengan berbagai alasan, seperti biaya konsumsi, perlengkapan acara, atau donasi untuk kaum dhuafa. Nomor rekening yang diberikan biasanya merupakan rekening pribadi milik pelaku atau rekening yang tidak bisa dilacak oleh pihak berwenang.
Ketika hari pelaksanaan tiba, tidak ada acara buka bersama yang sebenarnya. Akun atau kontak yang digunakan untuk penggalangan dana juga sering hilang atau tidak bisa dihubungi lagi. Korban yang sudah mentransfer uang pun mengalami kerugian dan merasa tertipu.
Untuk menghindari penipuan jenis ini, masyarakat dianjurkan untuk:
- Selalu memverifikasi kebenaran undangan buka bersama melalui sumber resmi atau panitia yang dikenal.
- Jangan mudah tergoda untuk mentransfer uang tanpa bukti dan kepastian acara.
- Berpartisipasi dalam kegiatan sosial melalui lembaga atau komunitas yang sudah terpercaya.
- Melaporkan kasus penipuan kepada pihak berwajib untuk mencegah penyebaran modus serupa.
Bulan Ramadan adalah waktu untuk memperkuat keimanan dan solidaritas, bukan untuk dimanfaatkan oleh penipu. Dengan kewaspadaan dan sikap kritis, masyarakat dapat terus menjaga nilai-nilai kebaikan sambil melindungi diri dari ancaman penipuan yang semakin canggih.
