Example floating
Example floating
Example 728x250
Sosial dan UmumSPKT

Mengaku Admin Grup, Penipu Curi Info Keuangan Korban

9
×

Mengaku Admin Grup, Penipu Curi Info Keuangan Korban

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Media sosial dan aplikasi percakapan seperti WhatsApp, Telegram, atau Facebook Group kini menjadi tempat berkumpulnya berbagai komunitas: mulai dari warga satu RT, alumni sekolah, pecinta hobi, hingga grup bisnis dan investasi. Sayangnya, ruang yang awalnya dibuat untuk memperkuat jaringan sosial itu, justru mulai disusupi oleh pihak tak bertanggung jawab yang berpura-pura menjadi “admin grup”.

Modus penipuan ini dimulai ketika pelaku berhasil menyusup ke dalam sebuah grup, baik dengan menyamar sebagai anggota biasa atau berpura-pura sebagai admin cadangan. Dengan dalih menjaga ketertiban grup atau memverifikasi keanggotaan, penipu mulai beraksi. Mereka mengirim pesan pribadi ke para anggota, mengaku sebagai admin resmi, dan meminta sejumlah informasi pribadi yang seolah-olah dibutuhkan untuk keperluan administrasi internal grup.

CALL CENTER
Example 300x600
Kapolres Pangandaran

Korban yang merasa berada dalam lingkungan yang akrab seringkali tidak curiga. Apalagi bila pelaku menggunakan foto profil dan gaya bahasa yang menyerupai admin asli. Dalam banyak kasus, penipu meminta data seperti nomor KTP, nomor rekening, nama lengkap sesuai identitas, hingga informasi e-wallet atau dompet digital. Tak jarang, mereka juga berdalih bahwa grup sedang mengadakan undian atau akan dibubarkan bila data anggota tidak diperbarui.

Yang lebih licik, penipu bisa membuat screenshot palsu percakapan seolah-olah ada pengumuman resmi dari admin. Taktik ini membuat korban semakin yakin bahwa permintaan informasi tersebut memang berasal dari otoritas yang sah dalam grup. Setelah mendapatkan informasi yang dibutuhkan, penipu bisa dengan cepat menyalahgunakannya untuk pembobolan rekening, pendaftaran pinjaman online ilegal, atau pencurian akun keuangan digital.

Selain itu, ada pula variasi modus di mana pelaku menawarkan “kesempatan investasi khusus untuk anggota grup”, lalu meminta transfer dana ke rekening pribadi mereka. Dengan dalih sebagai bagian dari program eksklusif grup, korban yang merasa dipercaya tidak segan mentransfer sejumlah uang tanpa banyak bertanya.

Modus seperti ini sangat berbahaya karena menyasar rasa percaya yang sudah terbentuk dalam komunitas. Korban merasa aman karena berada dalam grup yang dikenal, dan merasa tidak perlu terlalu waspada karena mengira berurusan dengan orang dalam.

Untuk mencegah kasus serupa, masyarakat perlu membangun kebiasaan digital yang sehat. Jangan pernah memberikan informasi keuangan melalui jalur pribadi, meskipun yang meminta mengaku sebagai admin grup. Konfirmasi ulang melalui jalur resmi atau langsung ke admin yang dikenal adalah langkah wajib.

Grup-grup digital juga harus menetapkan protokol keamanan internal, seperti hanya satu akun yang berperan sebagai admin resmi, serta tidak meminta data sensitif melalui chat pribadi. Edukasi tentang keamanan digital sebaiknya rutin dilakukan, khususnya di komunitas yang memiliki potensi tinggi jadi target penipuan seperti grup investasi atau grup warga yang melibatkan urusan keuangan bersama.

Modus penipuan yang memanfaatkan status “admin” adalah pengingat bahwa dalam dunia digital, tidak semua yang terlihat resmi benar-benar aman. Tetap kritis dan jangan mudah percaya, sekalipun yang menghubungi tampak seperti bagian dari lingkaran sendiri.

Example 468x60
Example 120x600
Example 468x60

Komentar