Example floating
Example floating
Example 728x250
Sosial dan UmumSPKT

Login Gmail dari Pop-Up Palsu Buka Akses Dompet Digital

5
×

Login Gmail dari Pop-Up Palsu Buka Akses Dompet Digital

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Dalam era serba terhubung seperti sekarang, akun Gmail bukan hanya digunakan untuk berkirim email, tetapi juga menjadi kunci utama yang terhubung dengan berbagai layanan—termasuk media sosial, e-commerce, hingga dompet digital. Menyadari pentingnya peran Gmail, penipu kini memanfaatkan celah dengan menyebarkan pop-up login palsu yang tampak resmi. Sekali korban memasukkan informasi login, akses ke seluruh akun yang terhubung bisa langsung dikuasai, termasuk dompet digital yang menyimpan saldo dan data keuangan penting.

Modus ini bekerja secara licik dan tersembunyi. Pop-up login palsu biasanya muncul saat pengguna sedang menjelajahi situs tertentu atau menggunakan aplikasi bajakan. Tampilannya dibuat semirip mungkin dengan jendela login asli Google—lengkap dengan logo, warna, tata letak, hingga URL yang menyerupai domain resmi. Korban yang tidak teliti akan mengira sesi mereka telah kadaluarsa dan perlu login ulang untuk melanjutkan aktivitas.

CALL CENTER
Example 300x600
Kapolres Pangandaran

Tanpa curiga, korban akan memasukkan alamat email dan kata sandi ke dalam jendela tersebut. Sesaat setelah data dikirim, tampilan pop-up menghilang dan tidak terjadi apa-apa, atau pengguna diarahkan kembali ke halaman semula. Padahal, di balik layar, informasi tersebut sudah dicuri dan dikirim ke server milik pelaku. Akibatnya, akun Gmail korban berhasil diretas tanpa disadari.

Begitu menguasai akun Gmail, pelaku bisa mengeksplorasi semua layanan yang terhubung: dompet digital seperti Google Pay, DANA, OVO, atau LinkAja; akun marketplace; hingga aplikasi perbankan. Mereka bisa mereset kata sandi, mengambil alih kendali akun, dan melakukan transaksi tanpa perlu akses ke perangkat korban lagi. Bahkan kode verifikasi dua langkah pun bisa disusupi jika Gmail korban menjadi penerima utama notifikasi.

Yang lebih mengkhawatirkan, pop-up palsu ini bisa muncul tidak hanya di situs ilegal, tetapi juga di situs yang sudah disusupi skrip berbahaya. Ini membuat siapa pun rentan menjadi korban, bahkan saat sedang membuka situs berita, streaming, atau forum yang terlihat aman. Beberapa malware bahkan bisa menciptakan pop-up tiruan dari dalam aplikasi atau browser, memperbesar risiko kebocoran data.

Penipu juga memanfaatkan psikologi pengguna: rasa terburu-buru, asumsi bahwa tampilan Google pasti aman, serta kebiasaan untuk langsung mengetikkan kata sandi tanpa verifikasi lebih lanjut. Ini menjadikan pop-up palsu sebagai senjata yang sangat efektif untuk menjebak siapa saja, terutama mereka yang sering login di berbagai perangkat atau jaringan publik.

Untuk menghindari jebakan ini, pengguna perlu mengecek kembali setiap kali diminta login, terutama dari pop-up atau jendela mencurigakan. Pastikan bahwa URL adalah domain resmi milik Google (seperti accounts.google.com), dan sebisa mungkin gunakan aplikasi resmi atau ekstensi keamanan yang bisa memfilter skrip jahat. Aktifkan autentikasi dua langkah (2FA) yang terpisah dari email, misalnya melalui aplikasi autentikator.

Pop-up login palsu hanyalah satu dari banyak bentuk rekayasa sosial digital yang memanfaatkan kelengahan pengguna. Di balik tampilan familiar, bisa jadi tersembunyi ancaman serius terhadap identitas dan keuangan pribadi. Maka dari itu, setiap langkah saat mengakses akun penting harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan ketelitian.

Example 468x60
Example 120x600
Example 468x60

Komentar