PANGANDARAN, 30 Juli 2025 – Maraknya transaksi daring di platform online shop turut diiringi dengan peningkatan ancaman siber. Modus terbaru yang patut diwaspadai adalah penipuan melalui malware yang dirancang khusus untuk menguras rekening bank korban. Para pelaku kejahatan siber kini memanfaatkan kerentanan perangkat dan kurangnya kewaspadaan pengguna untuk melancarkan aksinya, menyebabkan kerugian finansial yang tidak sedikit.
Modus Operandi Malware Penguras Rekening
Penipuan ini sering dimulai dengan tawaran atau diskon menggiurkan dari online shop palsu atau akun media sosial yang telah disusupi. Korban akan diarahkan untuk mengunduh aplikasi atau mengklik tautan mencurigakan yang sebenarnya mengandung malware. Setelah malware terinstal di perangkat (ponsel atau laptop), ia akan bersembunyi di latar belakang. Saat korban melakukan transaksi perbankan online atau mengakses aplikasi mobile banking, malware ini akan merekam data penting seperti username, password, hingga kode OTP (One-Time Password). Data tersebut kemudian dikirimkan ke pelaku, yang lalu menguras isi rekening bank korban.
Cara Melindungi Diri dari Serangan Malware Olshop
Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan demi melindungi diri dari ancaman ini. Pertama, selalu unduh aplikasi dari sumber resmi seperti Google Play Store atau Apple App Store. Hindari mengklik tautan atau mengunduh aplikasi dari sumber yang tidak dikenal atau mencurigakan, meskipun tawaran yang diberikan sangat menarik. Kedua, periksa selalu keaslian online shop atau penjual; cermati ulasan, reputasi, dan detail kontak.
Selain itu, aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) untuk semua akun perbankan dan online shop Anda. Pasang antivirus terpercaya di perangkat Anda dan lakukan pembaruan secara berkala. Jangan pernah memberikan kode OTP atau informasi sensitif lainnya kepada siapa pun. Jika menemukan transaksi mencurigakan atau merasa menjadi korban, segera hubungi bank Anda dan laporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib. Kehati-hatian dan edukasi siber menjadi kunci utama dalam menghadapi ancaman penipuan online yang kian canggih ini.