Pangandaran, 24 Maret 2025 – Suasana meriah menyelimuti Lahan Sawah Kelompok Tani Mekar Jaya I, Desa Purbahayu, Kecamatan Pangandaran. Hari itu, para petani dan pejabat menyelenggarakan Panen Raya dan Farmer’s Field Day (FFD) demplot padi sawah. Acara ini menandai langkah signifikan dalam penanggulangan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Pangandaran. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran, Yadi Gunawan, S.Hut., MM., memimpin langsung kegiatan tersebut dan sekitar 75 orang menghadiri kegiatan.
Acara ini mendapatkan perhatian khusus dari para pejabat tinggi Kabupaten Pangandaran. Bupati Pangandaran, Hj. Citra Pitriyami, S.H., turut hadir bersama dengan Dandim 0625/Pangandaran Letkol Inf Indra Mardianto Subroto, M.Ip., Kapolres Pangandaran AKBP Mujianto, S.IK., M.H., Ketua Komisi II DPRD, Kepala BPS, Asda II, Inspektorat, Kaban BKAD, Kaban BAPPEDA, Kadis Koperasi, Kadis Kelautan, Plt Camat, Danramil, Kapolsek, dan jajaran Dinas Pertanian. Kehadiran mereka menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung sektor pertanian dan kesejahteraan petani.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pertanian, Yadi Gunawan, S.Hut., MM., menyampaikan kabar gembira bahwa produksi padi di Pangandaran mengalami surplus 101.946,6 ton pada tahun 2024. Hal ini memastikan ketersediaan pangan yang aman bagi masyarakat. Peningkatan produktivitas ini merupakan hasil dari inovasi, pendampingan, dan kolaborasi antara petani dan penyuluh.
“Produksi padi di Kabupaten Pangandaran mengalami surplus sebesar 101.946,6 ton pada tahun 2024, sehingga dapat dipastikan ketersediaan padi aman untuk Kabupaten Pangandaran,” kata Yadi Gunawan.
Ketua Komisi II DPRD, Sri Rahayu, S.Sos., mengapresiasi semangat Bupati dalam mendukung kegiatan pertanian. Ia juga menekankan pentingnya menjaga lahan persawahan sebagai aset ketahanan pangan. Bupati Citra Pitriyami, S.H., menyampaikan terima kasih kepada para petani atas inovasi mereka dan menegaskan pentingnya sektor pertanian bagi kesejahteraan masyarakat.
Program Farmer’s Field Day (FFD) ini menjadi jembatan komunikasi antara petani dan pemerintah, serta meningkatkan manajemen kelompok tani. Dengan anggaran Rp 277.500.000,- dari APBD, program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas padi dan mengurangi kemiskinan ekstrem.
