Pangandaran — Dalam rangka meningkatkan sinergi lintas sektor serta mempercepat penanganan kecelakaan lalu lintas yang bersifat menonjol, Unit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Pangandaran menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bersama sejumlah instansi terkait, Selasa,6 Mei 2025.
FGD ini dihadiri oleh perwakilan dari Jasa Raharja, Dinas Perhubungan Kabupaten Pangandaran, Dinas Kesehatan, serta Agen Pemegang Merek (APM) dari sejumlah produsen kendaraan bermotor. Diskusi difokuskan pada penyusunan dan penyamaan Standard Operating Procedure (SOP) bersama dalam penanganan kecelakaan lalu lintas menonjol.
Dalam sambutannya, perwakilan Unit Gakkum Satlantas menekankan pentingnya kolaborasi semua pemangku kepentingan untuk menciptakan sistem penanganan yang cepat, tepat, dan terkoordinasi, terutama dalam insiden yang mengakibatkan korban jiwa atau kerugian besar.
“Kecelakaan lalu lintas yang menonjol membutuhkan penanganan terpadu dari berbagai pihak, mulai dari evakuasi korban, penanganan medis, hingga proses klaim dan pendataan. Maka diperlukan SOP yang jelas agar semua pihak dapat bergerak cepat dan efisien,” ujar Ipda Dimas Aditama,S.E. KBO Satlantas Polres Pangandaran.
FGD ini juga membahas alur komunikasi darurat, integrasi data kecelakaan, peran masing-masing instansi dalam situasi krisis, serta penguatan edukasi keselamatan berkendara bagi masyarakat.
Pihak Jasa Raharja menyampaikan komitmennya untuk mempercepat proses penjaminan korban laka lantas, sedangkan Dinas Kesehatan berfokus pada ketersediaan layanan medis cepat tanggap. Dinas Perhubungan turut mengulas aspek infrastruktur jalan dan rambu lalu lintas, sedangkan APM memberikan masukan terkait teknologi keselamatan kendaraan serta program edukatif yang dapat disinergikan dengan pihak kepolisian.
Kegiatan FGD ini diharapkan menjadi pijakan awal dalam menyusun SOP terpadu yang akan diberlakukan dalam waktu dekat di wilayah hukum Polres Pangandaran.
