Aktivitas belanja online semakin meningkat seiring kemudahan akses internet dan maraknya platform e-commerce. Namun, pertumbuhan ini juga diikuti oleh peningkatan kasus penipuan jual beli online yang merugikan banyak konsumen. Pelaku kerap menyamar sebagai penjual, menawarkan harga miring, lalu menghilang setelah uang ditransfer.
Modus yang digunakan beragam, mulai dari menjual barang fiktif, mengirim produk tidak sesuai deskripsi, hingga membuat toko palsu yang terlihat profesional. Bahkan, banyak dari mereka memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok untuk menjaring korban.
Salah satu ciri penipuan adalah penjual yang tidak mau menggunakan sistem pembayaran aman seperti rekening bersama atau marketplace terpercaya. Mereka biasanya memaksa pembeli untuk transfer langsung ke rekening pribadi dengan alasan cepat dikirim atau stok terbatas.
Untuk menghindari jebakan ini, calon pembeli sebaiknya melakukan verifikasi sederhana terhadap identitas penjual. Cek nama akun media sosial, review pelanggan sebelumnya, serta lihat apakah ada keluhan atau laporan dari pengguna lain.
Gunakan alat bantu seperti situs cek rekening penipu, yang dapat menunjukkan apakah nomor rekening penjual pernah dilaporkan sebagai akun penipuan. Ini bisa jadi langkah awal untuk menilai kredibilitas toko.
Hindari bertransaksi di luar platform resmi, terutama jika penjual meminta pindah ke chat pribadi untuk “harga spesial”. Ini sering kali merupakan trik untuk menghindari sistem pengamanan dari e-commerce resmi.
Perhatikan juga detail foto produk. Banyak penipu yang menggunakan gambar dari internet tanpa izin. Lakukan pencarian gambar (reverse image search) untuk memastikan keaslian foto yang digunakan.
Jika memungkinkan, gunakan fitur pembayaran di tempat (COD) atau rekening bersama yang memberikan jaminan keamanan sebelum dana diteruskan ke penjual. Ini memberikan waktu bagi pembeli untuk memverifikasi barang secara langsung.
Bila menemukan akun atau toko mencurigakan, segera laporkan ke platform terkait agar tidak ada korban lain. Makin cepat tindakan dilakukan, makin kecil peluang pelaku untuk menipu lebih banyak orang.
Dengan menjadi pembeli yang waspada dan teliti, masyarakat bisa tetap menikmati kemudahan belanja online tanpa harus menjadi korban dari maraknya penipuan digital.