Bisnis online dengan sistem reseller atau dropshipper menjadi pilihan banyak orang untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Namun, tawaran yang terlihat menggiurkan ini juga sering dijadikan modus penipuan yang merugikan calon pelaku usaha.
Penipuan berkedok reseller atau dropshipper biasanya dimulai dengan tawaran produk dengan harga sangat murah dan janji keuntungan besar tanpa modal besar. Korban diminta membayar biaya pendaftaran atau membeli paket produk tertentu.
Setelah pembayaran dilakukan, pelaku sering kali menghilang atau memberikan produk berkualitas buruk yang sulit dijual kembali. Beberapa kasus bahkan menunjukkan bahwa produk tidak pernah dikirim sama sekali.
Selain kerugian materi, korban juga menghadapi risiko data pribadi disalahgunakan oleh penipu. Data tersebut bisa digunakan untuk melakukan penipuan lain atau dijual di pasar gelap.
Sebelum bergabung, penting untuk mengecek kredibilitas penjual atau platform yang menawarkan program reseller atau dropshipper. Cari review dari pelaku usaha lain dan pastikan ada kontak yang jelas serta reputasi terpercaya.
Hindari program yang meminta biaya awal tanpa penjelasan rinci mengenai penggunaan dana tersebut. Program terpercaya biasanya menawarkan sistem yang transparan dan minim risiko.
Pelajari juga mekanisme pengembalian barang dan garansi produk. Hal ini penting agar jika terjadi masalah, hak sebagai reseller atau dropshipper tetap terlindungi.
Jangan tergoda dengan tawaran keuntungan besar dalam waktu singkat tanpa usaha yang jelas. Penipu sering menggunakan janji cepat kaya untuk menarik korban yang kurang teliti.
Gunakan metode pembayaran yang aman dan tercatat, hindari transfer langsung ke rekening pribadi tanpa bukti transaksi yang valid. Simpan semua bukti pembayaran sebagai antisipasi jika terjadi sengketa.
Penting bagi calon reseller atau dropshipper untuk meningkatkan literasi digital dan kewaspadaan agar tidak terjebak dalam penipuan. Memahami risiko dan melakukan riset mendalam dapat menjaga investasi dan reputasi bisnis.