Example floating
Example floating
Example 728x250
Sosial dan UmumSPKT

Iklan Freelancer Terjemahan Dijadikan Skema Minta DP

7
×

Iklan Freelancer Terjemahan Dijadikan Skema Minta DP

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Menjadi pekerja lepas atau freelancer kini semakin diminati, terutama di bidang jasa seperti penerjemahan. Fleksibilitas waktu dan kebebasan bekerja dari mana saja menjadi daya tarik utama. Namun di balik peluang yang menjanjikan ini, ada ancaman tersembunyi: penipuan berkedok lowongan freelance terjemahan yang sengaja dirancang untuk menguras uang korban dengan skema “uang muka proyek” atau DP (down payment) palsu.

Modus ini kerap muncul di berbagai platform pencarian kerja maupun media sosial. Pelaku memasang iklan dengan tampilan profesional, mencantumkan nama agensi penerjemahan yang tampaknya bonafide, lengkap dengan logo, deskripsi pekerjaan, dan bayaran yang menarik. Target utama mereka adalah para penerjemah pemula atau freelancer yang sedang mencari klien baru.

CALL CENTER
Example 300x600
Kapolres Pangandaran

Setelah korban menunjukkan ketertarikan, pelaku segera merespons secara profesional, seolah-olah sedang melakukan proses rekrutmen. Mereka bisa mengirim dokumen uji coba penerjemahan atau menyodorkan kontrak kerja. Komunikasi dilakukan dengan rapi dan terstruktur agar korban percaya bahwa ini adalah proyek sungguhan.

Beberapa korban bahkan diberi contoh dokumen yang harus diterjemahkan sebagai bagian dari proses seleksi. Setelah uji coba selesai dan dinyatakan “lulus”, pelaku mengatakan proyek sudah bisa dimulai. Di sinilah tipu daya sesungguhnya dimulai: korban diminta untuk mengirim uang muka sebagai jaminan, alasan yang dikemukakan bisa bermacam-macam, mulai dari keanggotaan sistem manajemen proyek, registrasi database agensi, hingga pelatihan teknis alat bantu terjemahan (CAT tools).

Pelaku sering berdalih bahwa DP itu akan dikembalikan setelah proyek berjalan atau akan dipotong dari pembayaran pertama. Namun setelah uang ditransfer, pekerjaan tidak pernah dimulai. Kontak pelaku menghilang, akun mereka dinonaktifkan, dan nomor telepon tidak bisa dihubungi. Korban pun sadar bahwa mereka baru saja dijebak.

Yang lebih menyedihkan, sebagian pelaku menggunakan identitas agensi sungguhan, bahkan mencatut nama penerjemah atau project manager yang memang ada di dunia nyata. Ini membuat korban sulit membedakan antara yang sah dan yang palsu. Penipuan semacam ini bukan hanya menyebabkan kerugian finansial, tapi juga merusak kepercayaan dan semangat para pekerja lepas yang sedang membangun karier.

Skema semacam ini memanfaatkan celah emosional korban: keinginan untuk mendapatkan klien, semangat untuk berkembang, dan harapan terhadap bayaran yang layak. Pelaku tahu betul bagaimana menyusun narasi agar terlihat profesional dan menyakinkan. Mereka memanfaatkan ketidaktahuan korban tentang prosedur kerja yang seharusnya dalam industri penerjemahan.

Sebagai langkah perlindungan, penting bagi para freelancer untuk selalu skeptis terhadap klien yang meminta uang di awal kerja sama. Dalam praktik profesional, klienlah yang membayar freelancer, bukan sebaliknya. Jika ada biaya pelatihan atau pendaftaran, seharusnya itu dijelaskan dengan transparan dan tidak dipaksakan.

Selain itu, lakukan verifikasi terhadap identitas klien. Cek apakah perusahaan benar-benar ada, apakah domain email mereka profesional (bukan email gratis seperti Gmail), dan apakah mereka memiliki rekam jejak di komunitas freelancer. Jika perlu, tanyakan pendapat rekan seprofesi sebelum mengambil keputusan.

Pengetahuan adalah perlindungan terbaik. Freelancer yang paham hak dan kewajibannya akan lebih sulit dijebak. Jangan ragu untuk menolak kerja sama yang mencurigakan, sekalipun terlihat sangat menjanjikan. Dalam dunia kerja online, kehati-hatian adalah langkah pertama menuju keberhasilan yang aman dan berkelanjutan.

Example 468x60
Example 120x600
Example 468x60

Komentar