Reuni menjadi momen yang dinantikan banyak orang untuk kembali terhubung dengan teman lama. Kenangan semasa sekolah atau kuliah menjadi pemicu semangat untuk menghadiri acara kumpul bersama tersebut. Namun, di balik semangat kebersamaan ini, muncul oknum-oknum tak bertanggung jawab yang memanfaatkan undangan reuni sebagai modus penipuan berbasis pungutan dana via transfer.
Modus ini biasanya diawali dengan pesan singkat atau undangan resmi yang dikirim melalui grup alumni di WhatsApp, Telegram, atau Facebook. Undangan tampak profesional—dilengkapi dengan logo sekolah, foto angkatan, bahkan rundown acara lengkap dengan lokasi dan jadwal. Penipu menyamar sebagai panitia dan mencantumkan nomor rekening untuk “biaya konsumsi”, “kaos angkatan”, atau “akomodasi acara”.
Karena dikirim lewat forum alumni, banyak orang percaya begitu saja. Apalagi jika pelaku menyebut nama-nama teman lama sebagai bagian dari panitia atau menyelipkan sapaan personal, seolah-olah mereka benar-benar mengenal korbannya. Ini membuat banyak orang tanpa pikir panjang langsung mentransfer uang sesuai permintaan, mulai dari Rp100 ribu hingga Rp500 ribu per orang.
Beberapa korban baru menyadari penipuan setelah mencoba menghubungi panitia asli atau ketika mencari informasi lanjutan tentang acara tersebut, yang ternyata tidak pernah direncanakan. Lebih parah lagi, ada pelaku yang mengatur penipuan dalam skala besar, mencakup beberapa angkatan sekaligus, dan berhasil mengumpulkan uang hingga puluhan juta sebelum akhirnya menghilang.
Penipuan dengan kedok reuni ini sangat efektif karena memanfaatkan relasi sosial dan nostalgia masa lalu. Rasa percaya terhadap teman lama membuat banyak orang lengah dan tidak melakukan verifikasi lebih lanjut. Padahal, transaksi apa pun—meskipun tampaknya dari lingkungan yang dikenal—tetap perlu disikapi dengan hati-hati.
Agar tidak menjadi korban, selalu pastikan untuk:
- Menghubungi langsung panitia resmi melalui nomor yang telah dikenal.
- Memastikan informasi acara juga diumumkan melalui kanal resmi sekolah atau forum alumni terpercaya.
- Menolak melakukan transfer ke rekening pribadi tanpa kejelasan identitas.
- Bertanya kepada anggota alumni lainnya apakah mereka juga menerima undangan yang sama.
Semangat reuni seharusnya memperkuat tali silaturahmi, bukan menjadi pintu masuk bagi penipuan. Maka, meskipun ajakan itu datang dari orang yang tampaknya dikenal, tetaplah waspada. Jangan biarkan nostalgia dibajak oleh pelaku kriminal digital yang lihai memainkan emosi dan rasa percaya.