Example floating
Example floating
Example 728x250
Satintelkam

Jangan Tertipu Influencer Bayaran, Mengupas Modus Operandi Buzzer di Instagram & TikTok

12
×

Jangan Tertipu Influencer Bayaran, Mengupas Modus Operandi Buzzer di Instagram & TikTok

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Di era digital yang serba cepat ini, media sosial telah menjadi medan pertempuran baru bagi para manipulator opini. Fenomena influencer bayaran atau yang lebih dikenal sebagai buzzer semakin merajalela, terutama di platform populer seperti Instagram dan TikTok. Masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap modus operandi mereka yang semakin canggih dalam memengaruhi persepsi dan opini publik.

Aktivitas para buzzer ini seringkali dilakukan secara tersembunyi di balik akun-akun yang terlihat otentik. Mereka dibayar untuk menyebarkan narasi tertentu, baik itu promosi produk bahkan hingga menjatuhkan reputasi pihak tertentu. Algoritma media sosial dimanfaatkan oleh mereka untuk mempercepat penyebaran konten, sehingga pesan yang ingin disampaikan bisa mencapai jutaan pengguna dalam waktu singkat. Konten-konten mereka sering kali berupa ulasan palsu, komentar provokatif, atau bahkan tren yang direkayasa.

CALL CENTER
Example 300x600
Kapolres Pangandaran

Para buzzer umumnya membuat akun-akun palsu (bot) dalam jumlah besar. Mereka menggunakan akun-akun ini untuk memberikan like, komentar, atau share pada sebuah postingan agar terlihat seolah-olah suatu isu sedang viral atau produk sangat diminati. Selain itu, mereka juga menyewa akun-akun dengan follower asli dan menginstruksikan pemiliknya untuk memposting atau berkomentar sesuai pesanan.

Namun, tindakan para buzzer ini tidak selalu tanpa konsekuensi hukum. Pelaku buzzer bisa dijerat UU ITE atas manipulasi dan penyebaran informasi palsu. Mereka terancam sanksi pidana denda atau penjara jika terbukti menyebarkan berita bohong, provokasi, atau mencemarkan nama baik, sesuai tingkat pelanggaran.

Masyarakat disarankan untuk selalu memeriksa validitas informasi sebelum mempercayainya atau menyebarkannya. Latar belakang influencer perlu ditelusuri, dan kejanggalan dalam pola interaksi atau konten yang seragam harus dicurigai. Dengan meningkatkan literasi digital, kita semua dapat melindungi diri dari pengaruh negatif buzzer dan menciptakan ruang media sosial yang lebih sehat.

Example 468x60
Example 120x600
Example 468x60

Komentar