Pangandaran – Operasi Patuh Lodaya 2025 yang telah berlangsung selama sembilan hari terus diwarnai dengan berbagai upaya preemtif dan edukatif dari Satlantas Polres Pangandaran. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah dengan merangkul para pengusaha transportasi dan sopir angkutan barang/logistik guna meningkatkan kesadaran kolektif terhadap keselamatan berlalu lintas.
Melalui program “Polantas Menyapa”, Satlantas tidak hanya menyasar komunitas roda dua dan anak muda, tetapi juga aktif berdialog dengan pihak-pihak yang bergerak di sektor transportasi dan logistik, yang memiliki peran vital dalam mobilitas barang dan jasa di wilayah Pangandaran dan sekitarnya.
Kasat Lantas Polres Pangandaran, IPTU Yudi Risnandar, S.H., M.H., menekankan bahwa sektor logistik dan transportasi merupakan bagian penting dalam ekosistem lalu lintas yang aman dan tertib.
“Kami mengajak para pengusaha dan sopir logistik untuk turut menjadi mitra kami dalam menciptakan lalu lintas yang selamat dan lancar. Mereka adalah pengguna jalan utama yang memiliki tanggung jawab besar, sehingga perlu diedukasi secara langsung,” ujar IPTU Yudi.
Dalam kegiatan tersebut, petugas memberikan edukasi seputar batas muatan kendaraan, larangan parkir sembarangan, waktu operasional truk besar, serta pentingnya kelayakan kendaraan untuk menghindari kecelakaan yang disebabkan oleh faktor teknis.
Program sosialisasi ini dilengkapi dengan penyebaran 2.675 leaflet, 2.827 stiker, serta pemasangan 139 spanduk imbauan keselamatan di lokasi-lokasi strategis seperti terminal, jalur logistik, dan tempat usaha angkutan.
Satlantas Polres Pangandaran berharap sinergi ini dapat membangun budaya tertib lalu lintas secara berkelanjutan, sekaligus memperkuat dukungan berbagai sektor terhadap kelancaran pelaksanaan Operasi Patuh Lodaya 2025 yang akan berlangsung hingga 27 Juli 2025.